Big Ocean, Grup K-pop Pertama dengan Anggota Tunarungu, Siap Tampil di AI for Good Global Summit di Jenewa  

Big Ocean
Big Ocean, grup K-pop unik yang beranggotakan para penyanyi tunarungu, siap bikin gebrakan baru dengan tampil di AI for Good Global Summit di Jenewa, Swiss, Juli tahun depan.
0 Komentar

NARASAKU.COM – Big Ocean, grup K-pop unik yang beranggotakan para penyanyi tunarungu, siap bikin gebrakan baru dengan tampil di AI for Good Global Summit di Jenewa, Swiss, pada Juli tahun depan.

Ajang ini, yang diselenggarakan oleh International Telecommunication Union (ITU), memilih Big Ocean karena mereka memanfaatkan teknologi AI dalam karya musiknya, memperlihatkan bagaimana keterbatasan fisik bisa diatasi lewat inovasi teknologi.

AI for Good Global Summit sendiri merupakan acara yang mulai digelar pada 2017 sebagai wadah untuk menunjukkan potensi AI bagi berbagai isu dunia, seperti perubahan iklim, kesetaraan gender, dan kesehatan.

Baca Juga:Rasakan Keunikan Pempek Dos Kapal Selam: Kreasi Lezat dari Palembang yang Mudah Dibuat di Rumah!Resep Sop Daging Sayuran yang Gurih dan Lezat, Cocok untuk Hangatkan Suasana Keluarga

Didorong oleh ITU dengan dukungan dari 40 lembaga PBB, acara ini bertujuan mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs).

Kehadiran Big Ocean di acara ini menjadi simbol penting akan inklusivitas di bidang seni dan teknologi, membuktikan bahwa AI bisa memberi kesempatan kepada semua orang, tak peduli ada keterbatasan fisik atau tidak.

Big Ocean, yang resmi debut pada Hari Disabilitas Nasional Korea, 20 April, menggunakan teknologi Singing Voice Conversion dalam karya musik dan pertunjukannya.

Dengan teknologi ini, suara mereka bisa terdengar lebih unik, menghadirkan warna yang baru di industri musik.

Setelah merilis lagu kolaborasi “SLOW (Feat. Young K (DAY6))” pada Agustus lalu, Big Ocean juga akan meluncurkan EP pertama mereka, berjudul “Follow,” pada 12 November mendatang.

Di tengah kekhawatiran tentang penyalahgunaan AI, seperti untuk penipuan suara dan deepfake, Big Ocean memberikan contoh penggunaan AI yang positif.

Mereka berhasil memanfaatkan teknologi untuk memberikan pengalaman musik yang inklusif dan penuh makna.

Baca Juga:Calamari Renyah dan Gurih, Rahasia Resep Mudah untuk Hasil Cumi Empuk Setiap KaliSambal Pete Pedas Menggugah Selera, Resep Praktis yang Menghadirkan Cita Rasa Nusantara

Hal ini selaras dengan tren global yang mendorong teknologi digunakan untuk tujuan sosial, terutama yang mampu mendobrak batasan yang mungkin selama ini dirasakan oleh kelompok disabilitas.

Penampilan Big Ocean di AI for Good Global Summit diharapkan bisa membuka mata dunia tentang bagaimana AI bisa membawa dampak nyata dalam menciptakan dunia yang lebih inklusif.

Dukungan dari ITU dan lembaga-lembaga PBB lainnya menjadi tanda bahwa teknologi bisa merangkul semua orang.

0 Komentar